3rd : Tidur :
well, urusan kerjaan bikin gw tambah jutek. Untung gw masih punya temen-temen yang "lucu" sekaligus ancuurrr..
Tulisan ini gw buat jum'at dinihari, kerajinan apa kurang kerjaan ya,...! Yang jelas dinihari itu, gw cekikian sendiri ngebayangin "gaya" orang-orang yang ketiduran. Satpam yang lagi keliling, nyangkain gw kuntilanak kali ya...
Tidur
Tidur adalah kebutuhan dasar dari setiap yang hidup. Tidak hanya manusia, tumbuhan, hewan butuh tidur. Tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica) mempunyai waktu tidur yang relative sama dengan manusia, begitu matahari terbenam, perlahan dia akan mengatupkan daun-daunnya, untuk tidur, tidak lagi melakukan proses fotosintesa.
Perkecualian jika, manusia ataupun sesuatu yang lain menyentuhnya, segera ia akan mengatupkan daun-daunnya. Fenomena yang sama juga ada pada manusia, jika dalam keadaan terjaga kemudian "disentuh", bisa juga tertidur. (Apa coba! Jangan ngeres lho! Anak saya yang terkecil, sebelum tidur selalu minta disentuh, diisik-isik, istilah Jawanya, gak ngeres kaan..)
Begitupun dengan hewan, juga memiliki jam-jam biologis yang umumnya sama. Siang beraktifitas malam beristirahat alias tidur, memang demikian firman Tuhan, sang Khalik untuk semua makhluknya. Beberapa perkecualian memang ada pada beberapa hewan, kalelawar misalnya, yang justru beraktifitas dimalam hari, juga si-OWL, burung hantu, salah satu teman si Beruang Winnie de Pooh, tokoh kartun yang sangat popular. Singkat kata, tidur adalah sesuatu yang wajar dan normal-normal saja jika dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat.
Bagaimana kalau tidur kita tidak pada waktu dan tempat yang tepat?
Dulu, sewaktu kuliah, ada beberapa mata kuliah yang diadakan pagi-pagi sekali, 7.30. Biasanya pagi-pagi sekali kita sudah harus meninggalkan rumah menuju kampus yang kebetulan berada dipinggiran kota. Menjadi lebih pagi lagi, jika musim-musim Mid Semester, ataupun Ujian Akhir. Dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), semakin sempurna sudah waktu tidur mengalami defisit besar malam itu. Ini konsekuensi dari sistem SKS, untungnya mid dan UAS hanya satu kali salam satu semester, coba kalau setiap hari.., bukan masalah kapan kuliahnya, tapi kapan tidurnya?
Akibatnya, baru terasa ketika pulang. Ketika harus bergelantungan didalam Bus Kuning (Bus Kampus) mungkin masih enak, perbincangan soal ujian sama hebohnya dengan urusan "gebetan" di fakultas tetangga, kesengsaraan "bergelayutan" dibus, sirna begitu ketemu ketemu sang PH (Pujaan Hati, Bo!!). Begitu harus bergantungan di kendaraan umum, mulailah penderitaan berawal, dalam mini-bus yang sudah karatan (untungnya kursi dan sandarannya masih berlapis busa), mana mungkin ngobrol bersaing dengan suara mesin yang memekakkan telinga, mau teriak-teriak biar seluruh penumpang bus tahu urusan kita? No way! Bisa dapat tempat duduk, sama aja dapat rejeki nomplok.
Jadilah dalam bus yang pengap dan panas, berisik, gak nyaman buat ngobrol, kita semua terdiam, dari bengong (mana habis begadang semalaman lagi!) sampai menghayal dan akhirnya zzzz… tertidur , sambil gelantungan, meliuk kekanan kekiri seiring tikungan dan kelokan disepanjang jalan. Tarzan aja gak gitu! Hanya injakan pedal rem dan sentakan tarikan gas yang mengacaukan "tarian tidur" ini. Masih untung gak "digerayangin" pencopet. Tapi itulah untungnya, pumpung mahasiswa, gelantungan sambil tidur juga aman (asal tangan tetap pegangan, siapa yang mau pegangin,coba!), gak ada harta benda berharga (jaman dulu gak ada tuh HP) yang bakal raib gara-gara tidur.
Gara-gara tidur juga, teman saya bener-bener malu karena secara gak sengaja kedapatan tertidur di kantor. Kepala boleh tegak, tangan boleh tetap menggenggam mouse, tapi koq gak bergerak-gerak sejak tadi. Parahnya lagi "screen saver" layar monitor sudah bekerja, wah ada yang gak beres nih…., tinggal pilih cara buat bangunkan ayam tidur ini. Kalau lagi iseng sih suka kita jahilin, mulai dari kita telp ke ekstensinya, sampai kita buat dia kaget seolah-olah bos tiba-tiba datang. Kalau sudah gini biasanya dia akan tersentak kaget, sambil linglung…, untungnya refleknya masih bagus, tangan yang masih nempel di mouse langsung bergerak, jadi layar monitor langsung aktif lagi, amaaannn, bos gak bakal tahu..
Itu di kantor, dijalan, lain lagi. Pernah dong naik Angkot (Angkutan Kota), Coba deh duduk dibelakang Pak Supir, persis berhadapan pintu masuk yang selalu terbuka. Wow, enak banget tuh, sandarannya mapan, karena langsung berbatasan dengan pembatas bodi mobil antara supir dan tempat duduk penumpang, terus semilir angin seperti sengaja membuat kita benar-benar mendengar senandung nina bobo. Berhubung perjalanan masih jauh aman deh, zzz..zzzzzzz.., mulai kepala ditekuk, badan mulai bongkok dan doyong…, doyong.., tiba-tiba,..ciiiiittttttttttttt, pedal rem tiba-tiba ditekan, hampir saja terlempar keluar, saking kagetnya hanya bisa berucap, massyaallah, untung gak jadi kelempar keluar… , duh jangan lagi-lagi deh!
Masih dijalan, banyak Angkot Pribadi alias "omprengan" yang mangkal persis disebelah Univ. Atmajaya, yang mengantarkan banyak karyawan kerumah-rumah mereka didaerah pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Pondok Gede, Depok dll. Banyak orang yang memanfaatkan perjalanan yang cukup panjang dan lama ini dengan tidur, baik disengaja memejamkan mata sampai yang tidak sengaja terpejam. Apalagi kondisi benar-benar memungkinkan. Kalau pas untung dapat mobil yang bagus, ber-ac sekaligus dilengkapi dengan "bunyi-bunyian" yang enak didengar, mulai dari lagu-lagu nostalgia jaman kuda, sampai dangdut yang memang sedang popular. Cuma sebelnya, mungkin saking nikmatnya seseorang tertidur , mula-mula "kepala"nya jatuh dibahu saya, ih enak banget nih orang.., trus gak rela dong bahu saya digratisin gitu, majulah saya dikit, gak pa-apalah, pegel-pegel gak bersandar, paling cuma sebentar. Perkiraan saya salah, ruang kosong dibelakang saya ternyata justru membuat dia semakin menekukkan badan, terus semakin doyong ke kakan (dia ada disebelah kiri saya), doyong lagi.., terus…, sampai hampir setengah rebah. Gila nih orang, bener-bener gak sadar lingkungan, habis minum pil tidur kali, sampai sebegitu "singit"-nya bak putaran gasing yang hampir sampai pada akhirnya, kemudian jatuh terkulai…
Apes, saya Cuma berharap semoga dia gak ngiler.., ntar nempel deh dibaju.
Posisi tidur orang kalau dilihat memang bener-bener bisa bikin ketawa. Mulai dari yang sopan dan santun, dengan menutup muka dengan telapak tangannya, atau menutup mulut dengan saputangannya, kuatir ketahuan ngiler, jadi kalau ngiler bisa langsung dilap. Terus mulai dari doyong-doyong dikit, sampai yang badan ditekuk nyaris bongkok, juga sampai akhirnya kepala yang tengadah, disandarkan ke sandaran jok, dan membuat mulut terngaga sampai nampaklah gigi dan rahangnya yang nggilani sekaligus menyeramkan.
Coba perhatikan, pasti cekikian sendiri ….
Kebetulan saya jarang-jarang tuh tertidur dijalan, kalau gak terpaksa amat. Sekali waktu pernah juga sih "kecolongan". Pas naik Kopaja, kebetulan agak sepi, tiba-tiba lep.., terlelap. Gak tahu lama apa enggak, soalnya saya tertidur (gak pake ngiler lho!) Tiba-tiba, terdengar suara rebut-ribut, masih bengong, saya perhatikan sekitar, berhubung sepi saya gak bisa nanya ke orang terdekat saya. Tapi dari omongan supir dan beberapa penumpang dibagian depan, saya baru sadar kalau sebenarnya tadi ada seorang yang bermaksud menodong seluruh penumpang bus, tapi berhubung Pak Supir waspada dan tahu gelagat yang gak baik, dia langsung menghentikan mobilnya persis didepan kantor polisi. Dan itu membuat pelaku gak punya nyali untuk meneruskan perbuatannya.
Kali ini saya benar-benar dibuat "aman" oleh ketiduran saya. Coba kalau saya tetap melek, bisa keringat dingin yang keluar. Untungnya Cuma keringat gerah, karena kepanasan…..