2nd : A-EF-I
Gak terasa, hampir 2 minggu saya gak sempat ngurusi mainan saya yang baru, blog ini. Kalau dibilang gak punya waktu, itu klise. Waktu itu gratis, sudah disediakan oleh Tuhan buat kita semua sama, sehari 24 jam! Bedanya, rela tidaknya kita menempatkan satu urusan/kepentingan disela-sela waktu yang ada. Soalnya kalau dipaksa-paksa, pasti tetap ada waktu untuk satu atau lain hal. Kebetulan belakangan ini saya memang sedang tidak bisa mengorbankan waktu saya, itu saja!
Niatnya sih , pingin titipin beberapa file dibeberapa penyedia penitipan file gratisan, terus juga membenahi halaman ini, biar lebih lengkap lagi. Tapi ya itu tadi, ya saya gak bisa korbankan waktu saya untuk hal ini. Sementara ini, saya masih punya waktu untuk menambah sedikit catatan kecil malam ini, sekedar membuktikan bahwa page ini masih tak rumat.
Sabtu, 8 Mei 2004
Malam ini, baru saja saya selesai menonton tayangan AFI Indosiar, jadi mau malu ikutan ngerame-in acaranya anak muda, he..he..he.. Beberapa bulan terakhir memang salah satu aktifitas rutin saya setiap malam minggu, ya nongkrongin channel-nya Indosiar mulai jam 8 malam, gak pindah-pindah… ! Paling-paling pindah bentaran ke chanel lain kalau pas jeda iklan. (gile ye, segitunya…, ketularan demam AFI, hua..ha..ha…) Cuma bedanya malem ini, share dengan TransTV, nonton bulutangkis, tim Thomas Indonesia-AS. Terus bedanya lagi, bisa-bisanya malam ini, nih air-mata kok ya ikut-ikutan nyerobot nongol didepan ti-vi di penghujung acara, tepatnya pas pengumuman eliminasi. Hik..hik..hik…nangis lho maksudnya!
Seingat saya sih dari berkali-kali nonton Konser AFI , gak pernah tuh, airmata ikutan gabung. Gak tahu, mungkin perasaan saya memang pas lagi mengharu biru atau acaranya yang memang bagus, bisa mengacak dan mengaduk-aduk emosi penonton. Yang jelas, malam ini kamerawan acara itu memang kelihatan lebih sabar dan telaten menyoroti luapan emosi si akademia yang tereliminasi dan sentimen emosi seluruh penonton yang ada disana. Mulai dari sedu sedan sesama rekan akademia, histeria para penonton dari anak kecil sampai ibu-ibu, sampai lelehan air mata staf pengajarnya yang juga ikut bercucuran, dipamerin habis oleh kru-kamerawannya. Hebat!!!! Semua yang nonton, bisa ikut-ikutan involve pada satu perasaan yang sama. Bisa jadi detik-detik atau menit-menit itu mereka lupa dengan masalahnya sendiri, yang mungkin lebih parah atau lebih complicated dari sekedar perasaan tereliminasi. Sensasi perasaan yang ditimbulkan memang cuma terasa pada beberapa detik atau menit saat itu, tapi efeknya, wow..!!!Demam AFI..!
Bayangkan, berapa banyak ABG yang tiba-tiba getol ikut-ikutan jadi penyanyi dadakan, berapa banyak tabloid yang tiba-tiba punya begitu banyak bahan untuk memenuhi isi tabloidnya, berapa banyak orang-orang yang dengan sukarela merogoh kocek buat sekedar mengikuti liputan tulisan tentang para akademia di media-media cetak, atau berapa banyak orang yang dengan sukarela meluangkan waktu buat sekedar nonton konser baik langsung maupun di televisi, sampai akhirnya berapa banyak orang yang serta merta juga ikut-ikutan membeli kaset ataupun CD-nya. Gila, ya! Bayangin, uang yang beredar akibat dari acara ini. Kalau dipikir, gak susah ya cari duit, yang bodo ujung-ujungnya ya kita-kita yang ikut-ikutan beli tabloid, atau beli kaset/CD-nya. Kalau sekedar nonton TV, bolehlah.. relatif gak perlu biaya, toh sudah dibayar oleh pemasang iklan di slot acara itu.
Terus terang, saya gak gitu ngeh dengan efek dari acara ini, sampai suatu saat anak saya bilang kepingin punya album AFI seperti yang dimiliki temannya. Saya fikir yang namanya album, ya kumpulan foto. Gampang aja, saya langsung buka komputer, colok kabel modem ke jack telpon, masuk kesitusnya Indosiar, truss.., nemu dong foto-foto para akademia beserta info singkatnya, tinggal copy–paste, selesailah albumnya. Ternyata bukan itu. (Wah, saya memang terlalu creative!) Anak saya bilang album itu ya CD dan VCD-nya AFI, gak cukup sekedar foto! Saya lupa, bahwa kata-kata Album bisa juga berarti keping kaset, CD atau VCD yang berisi kumpulan lagu-lagu, dari seorang atau berapa artis. Oalaaahhhh...
Masih untung dia gak minta ikutan nonton Konser AFI seperti yang dilakukan oleh temannya bersama orang-tuanya!